Sabtu, 17 Agustus 2013

Dimana Kita Bisa Temukan Kunang-kunang itu, Bunda?

“Kunang-kunang hendak kemana?
Kelap-kelip indah sekali
Benderaaaang … Bersinaaaaar…
Seperti bintang di malam hari…”

Suatu sore anakku bergegas menyambut kedatanganku, sambil membawa-bawa majalah kesukaannya. Disitu ada artikel tentang kunang-kunang. Matanya berkejap-kejap gembira mendengarku membacakan cerita tentang kunang-kunang. Apalagi setelah aku menyanyikan lagu kunang-kunang itu sambil memainkan organ kecil miliknya.
Tiba-tiba saja dia bertanya,
Apa itu kunang-kunang, Bunda?
Dimana kita bisa melihat kunang-kunang? Yafi ingin lihat kunang-kunang, Bunda.
Apa benar kunang-kunang itu seperti bintang?
Mendengar pertanyaannnya, aku jadi tergagap...iyaya...dimana kita bisa menemukan kunang-kunang sekarang? Bagaimana menjawab keingintahuan anakku?

Selama dua hari kami bersepeda, berkeliling-keliling komplek, dalam gelapnya pagi. Tapi sampai siang kunang-kunang itu tidak juga ditemukan. Pertanyaan anakku belum terjawab hingga kini.

Aku jadi ingat masa kecil dulu...sekita dua puluh tahun (atau lebih) yang lalu
Dulu papaku sering sekali mengajak kami anak-anaknya bersepeda setelah sholat shubuh...
Kami mencari kunang-kunang di semak-semak, rawa-rawa, rumput-rumput liar dan padang ilalang tinggi di sekitar kodamar dan sunter hijau. Kunang-kunang itu kemudian kami lepas pada malam harinya...tentu saja sambil diiringi gelak tawa khas anak-anak dan kekaguman luar biasa kala melihat cahayanya yang berpendar dan berwarna-warni..
Lalu orangtua kami pun menuntun kami dengan banyak-banyak mengucapkan Subhanallah, tanda kekaguman kami atas ciptaanNya...
Tentu saja, itu adalah kenangan yang indah, karena itu aku suka sekali dengan lagu kunang-kunang.

Setelah mencari kunang-kunang, kami pun bersiap untuk sekolah, dan ayahku bersiap ke kantor. Siang hari, sepulang sekolah dan sebelum pergi mengaji aku dan teman-teman satu sekolah atau tetangga-tetangga yang sebaya, biasanya sibuk mencari capung, belalang, jangkrik, ikan sepat, ikan cere, ikan gabus, kecebong atau biji-biji hijau yang katanya adalah makanan ular. Bukan itu saja, bila bertemu bunga teratai kami pun tidak lupa untuk menentengnya. Sehingga rumah kami penuh oleh ’tamu tak diundang’.
Bila di jalan, secara tidak sengaja kami menemukan bunga putri malu, lalu kami pun berteriak kegirangan sambil sibuk menyenggol daun-daunnya, sehingga semua daunnya mengatup. Ohya, ada lagi bunga yang paling aku suka, yaitu bunga forget me not (itu kata kakakku, yang aku sendiri nggak tahu apa bahasa Indonesianya). Bunganya berwarna merah muda, putih atau keunguan sementara mahkotanya berbentuk bulu-bulu yang halus sekali yang bila ditiup maka bulu-bulunya akan berterbangan mengikuti arah angin.

Tapi itu dulu. Sekarang, bagaimana aku bisa menunjukkan semua itu pada anakku, karena sekarang, bahkan rawa-rawa dan semak-semak pun tidak lagi bisa dijumpai di lingkungan rumah kami (tentu saja statusnya adalah rumah kakek dan neneknya). Semak-semak itu telah berganti mes-mes anggota AL, sementara rawa-rawa itu sudah hilang, diganti dengan KTC Hypermat, Apartemen-apartemen dan ITC cempaka mas....

Bukan di sini saja kami sulit menemukan semak-semak.Dulu saat keluarga kecil kami tinggal di depok pun sulit untuk menemukan rawa-rawa dan semak-semak, semua telah berganti dengan pembukaan lahan yang luas untuk perumahan baru.

Ya benar...aku jadi memutar-mutar otakku dimana mencari kunang-kunang itu sekarang (Ada yang bisa bantu)?
Bahkan di kebun binatang atau museum serangga pun tidak ada.
Kasihan Yafi.

July 2, 2009

Celoteh Lucu Si Kecil

Dasar anak kecil,kadangkala keingintahuannya tidak sejalan dengan logikanya yang masih sederhana. Ini adalah sbgn celoteh anak saya yg berhasil dicatat.Kalau dikumpulkan dan diberikan pd ybs pd saat dia dewasa,pasti lucu jg ya,hahaha...
Tp sementara dia blum dewasa,dishare dl deh sm teman2.

Pertanyaan kritis:
Anak:ayah,di badan kita,darah itu buat apa?
Ayah:*merasa sangat tahu jawabannya,ayahpun bersemangat menerangkan tentang fgs darah*blablabla
Anak:klu kita kehabisan darah,kita harus minum darah?
Ayah:ngga doong,kita transfusi darah,mirip spt wkt yafi diinfus.cuma bedanya,kantong infusnya isinya darah.
Anak:tapi wlp ngga punya darah,kita ttp bs hidupkan,yah?
Ayah:ya engga laah,kt bs mati nanti
Anak:trus kenapa semut bisa hidup,semutkan ngga pny darah?
Ayah:*garuk-garuk kepala*

Anak:ayah,apa setiap binatang itu bertelur?
Ayah:ada yang bertelur,ada yang melahirkan.contoh yg bertelur bla bla bla.contoh yg melahirkan a,b,c,d...
Anak:ikan lumba-lumba,kenapa dia tidak bertelur,kata ayah,ikan bertelur?
Ayah:oo itu perkecualian.lumba-lumba dan paus itu tidak bertelur.
Anak:kalau sapi,apa dia bertelur?
Ayah:tidak,sapikan menyusui,mengeluarkan air susu.susu sapi,yg yafi minum td.Binatang yang menyusui,pasti jg melahirkan,jd tidak bertelur.
Anak:kalau kucing,hamster,kuda nil,gajah?
Ayah:ya,semuakan kakinya empat,binatang besar,yg kakinya empat pasti melahirkan,kl melahirkan pasti menyusui.kl menyusui dan melahirkn,pst tdk bertelur.
Anak:kl monyet?
Ayah:melahirkan,menyusui..
Anak:kan kakinya dua
Ayah:mmmm ya,itu perkecualian juga
Anak:ooooo,sambil menghampiri bundanya,dan berteriak,
Jadi bunda, kl adik bayi bsk lahir,bunda tidak boleh menyusui,nanti jadi spt monyet,berkaki dua tp menyusui....!!!!!
Bunda:haaaa??

Anak ngetes,bunda ga siap..
Anak:bunda,td diceritain ttg mata&televisi sama bu guru.kenapa kl gelap mata kita ngga bisa lihat?hayo,apa jawabannya bunda??
Bunda:mm,aduh bunda msh cape ahh,kan br plg krj.nanti aja ya tanyanya.
Anak:kenapa bs muncul gambar d tv?
Bunda:tanya sm ayah sana
Anak:gmn cara buat kartun hayo??
Bunda:ga tau ahh
Anak:jd,bunda ini sekolah ngga sii?ditanyain apa2 ga tau.jd dl d sekolah blajar apa aja??
Bunda:(mmm malu jg)

Anak:mmg kl mkn byk slalu jd besar?
Bunda:iya,makanya makan&minum susu yg banyak
Anak:brarti ikan teri, klu makanya byk, bs spt paus???

Belajar kata2 baru,tp tidak sesuai penempatannya..
Anak:yafi kesel deh sm temen baru itu,bunda.
Bunda:kenapa?
Anak:hbs dia sombong
Bunda:sombongnya bgm?
Anak:iya,kalau hbs main, mainannya ngga prnh diberesin lg...

Anak:Hr ini nggak jadi pergi??
Bunda:iya ah,besok aja ya.Bunda lg ngga enak badan sayang..
Anak:bunda ini gmn sii,ga iqomat orangnya!!!
Bunda:????

Anak:bunda,bapak itu pembohong lho (sambil menunjuk pd kondektur yg sdg menagih ongkos bis)
Bunda:kok bisa bilang begitu??
Anak:iya,yafi lihat,di kantongnya,uangnya sdh byk,tp msh jg minta uang ke orang-orang..
Bunda:mmm dasar

Bermain tebak2an
Anak:ayo tebak bunda,gajah apa yang giginya tajam-tajam?
Bunda:apa ya nyerah deh..
Anak:gajah beneran doong
Bunda:lho,gajah beneran kan,makannya cm rumput,giginya ga tajam dooong...klu binatang pemakan daging baru giginya tajam
Anak;engga laaah,kl gajah giginya ga tajam,ya makanannya bubur!!
Bunda:halah

(nonton tv bareng,eh ada iklan sosis*gw ga makan daging,makannya gw pendek*
Anak:mmg harus makan daging ya spy bisa besar,tinggi dan kuat?
Bunda:iya doong
Anak:tapi popeye stlh mkn bayam,lgsg tinggi dan kuat.bayamkan bukan daging.
Bunda:ah,itu kan cuma kartun
(lain waktu.sarapan bareng sambil nonton pororo)
Bunda:tu lihat,pororo saja sdh bisa mandi sendiri,teman-temannya jg,pdhl pororo kan msh kecil
Anak:ah itu kan cuma kartun
Bunda:??!!

Ada pengemis di depan rumah,tapi kelihatan bgt bohongnya.
Pengemis:bu..kasihan bu,sdh 3 hari ngga mkn,mata sy buta bu...
Bunda:maaf ya bang..lain kali saja
Anak:Bunda,kt bu guru,kita hrs menyayangi orang miskin.knp bunda ngga ksh dia mkn?
Bunda:sssst kl mau ngasih,diliat dl...dia berbohong ngga.
Anak:pak,awas ada kucing
Pengemis:*matanya melirik ke arah bawah*
Anak:oh iya bunda,tyta dia bohong!
Bunda:ssssst keras2 lg ngomongnya!

March 31, 2010

Tolong hargai keunikan anak saya, bu..


Sebentar lagi akan mulai tahun ajaran baru. Ibu2 yg anaknya sdh memasuki usia sekolah mulai bersiap dari awal tahun. Sebenarnya saya ingin sekali memberi 'bekal' pd Yafi. Menemaninya bermain sambil belajar atau menemaninya les spt ibu2 yg lain, tp apa daya..
Harap harap cemas,miris,bingung,grogi,berserah diri, optimis,pesimis sekaligus sedih bercampur baur dlm hati saya setiap kali mengantar Yafi ikut tes msk SD. Karena stp kali itu pula selalu sj ada pertanyaan ''anaknya sdh ikut les apa saja,Bu?''
Sementara sy tahu pasti kalu Yafi tdk pernah ikut les apapun. Dirumah jg tdk pernah lg belajar, karena Bundanya sdh sibuk dgn adiknya..

Di sekolah favorit A:
Setelah menunggu tes 25 menit, Yafi keluar ttp dgn wajah yg berseri-seri, sebaliknya ibu guru sbg pewawancara tampak tak bersemangat.
''Bagaimana, bu..apakah anak saya bisa menjawab?''tanya saya(B)
''Anak ibu harus byk belajar. Berhitung,bhs inggris dan pengetahuannya salahnya''(G)
G kmd melanjutkan..
''Harusnya kalau berhitung itu pakai jari dong, bu. Atau dicoret2 lah. Minimal bersuara. Tapi anak ibu cm dibayangkan saja. Jadi byk yg salah. Misalnya saja 6+9,dia sptnya cm melamun trus diajawab,bisa saja ya dia asal jwb. Jadi ada yg salah dan yg betul''

Setahu saya,dulu kalau yafi saya suruh berhitung, dia selalu bersemangat dan selalu dia jwb dgn benar,wlpn cm dibayangkan saja..
B:''Anak saya, berhitungnya salah byk,bu?''
G:''Yaaa salah satu siy dari 10 soal,tp besok2 kalau berhitung harus pakai jari ya bu. Jadi saya tahu, kalau dia tidak asal menjawab''
G: ''Bahasa inggris, ttg warna juga begitu,bu. Masa dia cm benar 4 soal?''
B:''Ohya? Yg tidak bs dia jwb, itu apa saja ya bu?Karena setahu saya,dia sdh hapal warna2 dlm bhs inggris sebelum 3 tahun.Lalu ada brp soal ttg warna,warna?''
G:''Biru tua dia tdk bisa, biru kehijauan jg dia tdk bisa.Yah,sementara itu saja siy,ada 2 soal yg tidak bisa dia jawab. Soalnya ada 6''
Sampai situ saya mulai kesal dgn ibu itu. Anak saya cm tidak bisa menjawab dua soal dari enam soal bhs inggris,kok guru itu tega2nya mencap anak saya tidak bisa (bahkan saya jg tidak tahu bahasa inggrisnya biru kehijauan itu apa). Dalam berhitung juga begitu. Anak saya cm salah satu dari 10 soal yg diberikan,dan hanya karena anak saya tidak menggunakan jarinya,suaranya atau corat-coret dlm berhitung,maka anak saya dicap asal2an.Setelah itu saya tinggalkan guru itu. Saya berharap anak saya tidak usah bersekolah disitu,walaupun SD itu adalah SD favorit sedunia! Walaupun kmd anak saya dinyatakan lulus dgn nilai 8!

Pengalaman selanjutnya adalah di SD B..
G:''Dibaca perintahnya ya!''
Anak saya (Yafi/Y) mengangguk..
G:''Adik bayi minum apa?''
Y:''ASI''
G:''Susu!''
Y:''Susu buat kakak,bunda sama ayah..adik bayi cuma ASI (meniru jawaban saya sebenarnya)
G:''Tidak,kamu salah! Susu buat adik bayi!''
Anak saya pun mengkeret...

Saya jadi merenung,apakah berbeda itu tidak boleh?

April 6, 2011

Anak-anak yang Bahagia Menjadi Dirinya Sendiri

Anak yang cantik/ganteng, sudah biasa, anak yang berotak cemerlang jg makin banyak, anak yang punya orangtua kaya harta juga bukan sesuatu yang aneh.. Tapi coba tanyakan pada mereka,dengan posisi mrka serba bagus, apakah mereka bahagia?
Belum tentu jawabannya ''ya''.

Tapi bagaimana dengan anak yang terlahir dari keluarga sederhana, memiliki fisik yang tak sempurna atau otak yang biasa saja bisa tetap bahagia menjadi dirinya sendiri, percaya diri, berprestasi dan tetap optimis?
Pastilah di belakang mereka ada orang2tua yang hebat...
Ini adalah anak2 sederhana yg kehadirannya sanggup memalingkan dunia saya, membuat saya penasaran sekaligus mengaguminya...

1.DANU
Danu murid kecil saya, duduk di kelas VI SD ketika saya mengajarnya. Danu sebenarnya tidak kalah pintar dengan Harry, juara bimbel di suatu lokasi. Tapi Danu tidak seperti anak2 pintar yg lain, yg narsis dengan kepintarannya dan merendahkan teman2 yg lain.
Danu bisa saja mengumpulkan hasil tes hariannya lebih awal, atau bicara keras2, menjawab smua pertanyaan guru di depan untuk menunjukkan kehebatannya di depan teman2nya,tapi Danu tidak pernah melakukan itu. Dia pulang hampir selalu yang terakhir meskipun dia bs dgn mudah mengerjakan soal2 itu. Kenapa dia selalu pulang terakhir? Karena dia selalu membantu saya, menjelaskan pada teman2nya yg masih malu bertanya pada saya. Danu menerangkan dengan telaten, tak peduli bahwa itu akan menghambatnya menyelesaikan tugas/tesnya. Selalu seperti itu. Danu juga anak yg sangat sopan, rajin membantu saya dan rendah hati, dia tidak pernah mengolok-olok teman yg kemampuan otaknya di bawah rata2, beda sekali dgn rata2 kebanyakan anak2 laki2 yg lain. Sungguh sy terkesan padanya. Hal ini yg kemudian membuat saya penasaran. Ketika pulang, saya pun ,mengintip, saya benar2 ingin tahu, bagaimana tipe orangtuanya dan bgmn orangtuanya mendidik Danu.

Saat bertemu anaknya, ibu yang biasa2 saja akan bertanya..''wah anak mama,dapat nilai berapa tadi?apa seratus?wah hebat!Besok begitu lagi ya..anak mama pastilah pintar dan harus pintar''
Atau..''bagaimana nilaimu?apa?salah dua?gimana sih?makanya belajar!begini saja bisa salah sih?''
Tapi bagaimana dgn ibunya danu?
''Hai sayang. Bagaimana hari ini? Menyenangkan? Tadi sudah berbuat kebaikan apa? Sudah membantu kakak guru?hebat! Trus apalagi? Membantu teman menjelaskan yg Danu bisa? Trus sekarang Rio ngerti setelah danu jelaskan? Waah hebat. Trus berbuuat baik apa lagi? Membuang sampah di tempatnya? Wah keren! Trus apalagi? Nilainya seratus? Tapi tidak mencontek kan? Wah, Mama bangga sekali pada kamu, sayang. Semoga besok2 Danu bisa lebih baik lagi dan bs lebih bermanfaat lagi ya anak baik...
Kata mamanya sambil merangkul Danu.
Selalu kata2 itu yg mamanya Danu tanyakan, bukan ''nilai'', tapi ''apakah kamu memberi manfaat hari ini? Kebaikan apa yg kamu perbuat hari ini''
Hmmm sangat menginspirasi saya...

2. Yoga
Yoga siswa kelas 8 Smp. Badannya setengah gemuk,tidak tinggi, ceria, jenaka, percaya diri dan aktif (komunikasi aktif-percaya diri).
2 jam saya mengajar di kelasnya, sampai bel akhirnya berbunyi,Yoga layaknya anak laim yg ceria,senang ngocol,komunikatif dan percaya diri. Tidak beda dari anak2 lain. Saat bel berbunyi, teman2 Yoga sudah beranjak dari kursinya. Dan yoga, masih di kursinya, mengatakan pada saya. ''kakak,terimakasih atas hari yg indah, saya senang sekali pada hari ini. kapan2 kalau ada soal yg tidak bisa saya jawab, saya boleh tanya pada kakak,ya''
''ok, tapi apa kamu tidak ingin pulang?''
''nanti bapak saya akan menjemput'' katanya, masih tak beranjak dari kursinya.
''mungkin bapak kamu menunggu di luar. Apa kamu tidak ingin mencarinya di luar?''
Belum sempat di jawab oleh Yoga. Tiba2 datanglah seorang bapak berumur sekitar 40an dengan tergesa-gesa, sambil menjawab..''Anak saya, Yoga TIDAK BISA BERJALAN SEJAK LAHIR,BU. SAYA BIASA MENGGENDONGNYA KEMANAPUN DIA MAU'' jawab bapak itu sambil tersenyum tanpa disertai rasa malu atau canggung. Subhanallah. Sy diajak belajar oleh Allah pada bapak itu. Hingga akhirnya kami bertemu dalam obrolan singkat. Inilah kata2 bapaknya YOGA yang masih saya ingat..
''Yoga anak saya lahir dengan kaki lumpuh layu,tak bisa berjalan samasekali. Tapi saya justru banyak belajar darinya. Saya belajar mencintai dengan tulus, saya belajar bersabar, belajar bersyukur, belajar optimis dan belajar mencari 'kacamata' yang tepat tuk Yoga. Tidak ada makhlukNya yg tidak sempurna. Kata orang2 Yoga cacat, ngga sempurna. Karena itu saya harus cari kacamata lain supaya kelihatan kalau Yoga itu sempurna di mata saya. Dan saya sudah menemukan kacamata itu. Yoga anak yang baik, nurut sama orangtua, sholatnya juga rajin, anaknya lucu, suka menghibur orang2 dan tidak pernah mengeluh. Lalu masa saya harus mengingkari nikmat Allah itu? Jelas sy sangat bersyukur. Saya bangga pada Yoga. Saya akan antar kemana dia ingin pergi dengan tangan saya dengan tanpa rasa malu. Karena saya sayang pada Yoga dan saya bangga padanya. Ditukar dengan anak yg normal pun saya ngga mau. Saya sungguh bersyukur memilikinya...''
Mmmmh...saya sampai harus minta ijin sebentar pada bapak itu untuk ke kamar mandi dan menghapus air mata keharuan saya di sana.

3. Marina
Marina, remaja perempuan kelas 9 SMP. Tidak terlalu mencolok kecuali Marina sangat rajin, tulisannya rapi dan banyak bertanya. Secara fisik Marina termasuk kurus dan warna kulitnya sawo sangatKsangat matang. Alias hitam.
Suatu saat, Marina yang saat itu sudah duduk di bangku kelas X SMA mendatangi saya,ketika saya akan mengajar. Di luar lokasi.
''Kakak, saya Marina. Kakak pernah mengajar saya waktu saya SMP, sekarang saya tidak les lagi, tapi pensil 2B dari kakak masih saya simpan. Terimakasih ya kak. Pensil itu masih saya simpan untuk kenangan, dia yg mengantarkan saya ke SMA impian saya, kelak sy jg ingin kuliah dan bekerja di tempat yg baik.''
Saya manggut2. Tuk anak2 yg rajin dan nilainya bagus,dulu,sy mmg sring memberikan pensil pada mereka. Tp sedahsyat itukah pensil pemberian saya?
''Rumah kamu dimana, Marina?''tanya saya kmd.
''Saya tinggal di pabrik bersama ibu dan adik saya. Bapak saya pergi ketika kami masih balita. Tuk biaya hidup dan sekolah ibu menjadi buruh pabrik. Kami juga bantu2 ibu disana, stlh kami pulang sekolah. Kami juga bekerja disana''
''maksudnya kamu tinggal di asrama pabrik itu?''
Marina menggeleng,''kami ngemper di pabrik,kak. Ngga apalah. Kata ibu, untuk meraih cita2 memang harus berkorban.''
''Lalu bgmn kamu bisa ikut bimbel,kan mahal?''
''ibu saya yang memaksa, kak. Sebelumnya kami sama sekali tidak mampu tuk bisa les apapun krn kami benar2 tak punya uang, tp tyta tuk kali ini ibu punya tabungan. Sedikit2 menyiishkan upah kerja kami. Ibu ngotot,sy harus ikut bimbel,spy bs masuk SMA yg bagus, kuliah di tempat yg bagus dan bekerja tuk meningkatkan hidup dan nasib kita, kak. dengan keadaan kami yg pas2an sy jelas tdk berani meminta uang apa2 lg pd ibu,mskipun tuk membeli pensil 2B. Alhamdulillah dpt dr kakak. Terimakasih ya kak. Doakan supaya sy bisa membelikan rumah tuk ibu, suatu saat nanti''
Saya aminkan beberapa kali, bahkan saat sosoknya sdh tak terlihat lg oleh saya. Seringkali kebahagiaan bukan kita dapat krn kesempurnaan yg ada pada diri kita. Tapi kebahagiaan itu anugerah karena kita telah bersyukur pd apa yg kita miliki atau karena kita telah memberikan sesuatu atau memimpikan untul memberi sesuatu pada orang yg kita sayangi..
Terimakasih sayang. Kalian telah memberikan sy inspirasi dan memberi saya kacamata baru...
Terimaksih ya Allah atas pelajaran ini..

August 5, 2011

Bahaya Paraben... Sudahkah Kosmetik Kita Terhindar dari Paraben?

Mengapa harus membahas Paraben? Apa sih Paraben itu? Digunakan  sebagai apa sajakah Paraben  itu? Mengapa kita harus menghindari Paraben? Apa bahaya Paraben bagi tubuh? Mengapa Paraben  tetap digunakan? Apa saja zat pengganti Paraben  yang efeknya jauh lebih aman?
Baiklah, mari kita jawab satu-satu  pertanyaan diatas.

Note ini dibuat atas keprihatinan mendalam pada kosmetik produksi Indonesia. Sejujurnya saya pernah kecewa sekali dengan salah satu produk kosmetika saya yang ternyata mengandung merkuri. Efeknya tidak terlalu memutihkan seperti tembok yang disemprot dengan cat Dulux, tapi kosmetik tsb telah cukup memperindah wajah saya dengan menghilangkan komedo dan bintik hitam saya serta membuat wajah saya tampak lebih segar. Maklum bekerja di kawasan yg penuh dgn polutan telah banyak menyumbangkan  penampakan  negatif di wajah saya. Yang membuat saya semakin kesal adalah  bahwa krim tsb mempromosikan diri sebagai krim herba yg aman dan bebas efek samping (bodohnya saya, mana ada produk yg bebas efek samping). Setelah kecewa dengan krim tsb saya pun berkelana mencari krim-krim perawatan wajah yang jauh lebih aman dan cocok di kulit. Termasuk suami saya pun  ikut repot menjadi tim penyeleksi. Terimakasih aysay :)

Ternyata produk perawatan wajah dan tubuh terbilang aman bukan hanya karena tidak mengandung merkuri dan hidrokuinon. Tapi yang selama ini luput dari sebagian besar pemberitaan adalah PARABEN. Padahal boleh dibilang lebih dari 70% produk kosmetika Indonesia mengandung Paraben. Paraben juga terdapat  pada obat-obat  topikal (obat luar) tertentu. Bahkan pada brand-brand ternama ternyata juga mengandung Paraben (saya juga kaget) juga pada produk kosmetika yang melabelkan dirinya kosmetika herba dan bebas efek samping ternyata juga mengandung Paraben.

Bila kosmetika teman-teman tidak mencantumkan  kata paraben, belum tentu kosmetik tsb benar-benar tidak mengandung Paraben. Karena sebagian  produsen memang enggan mencantumkan zat tambahan pada produk mereka.

Untuk informasi saja, penggunaan Paraben di Indonesia tidak  dilarang. Jadi kalau teman-teman mengalami kanker? Itu  urusan anda. Kita sangat mengenal karakter bangsa ini. Bagi produsennya buat apa mikirin efek samping, yang pentingkan murah dan menguntungkan. Konsumennya pun sebelas dua belas..Ngapain mikir efek samping selama produk kosmetik itu membuatnya cantik. Who care?
Efek samping Paraben dianggap terlalu remeh  temeh dibandingkan  merkuri dan hidrokuinon. Padahal bila Paraben  terakumulasi dalam tubuh secara terus menerus. Apa yang  terjadi 10-20 tahun lagi? Ya,bisa disimak dari tulisan saya ini.

Paraben, secara kimia merupakan esters dari p-hydroxybenzoic acid. Paraben  terdiri dari tiga jenis, yaitu; methylparaben, butylparaben, ethylparaben, benzylparaben, isobutylparaben dan propylparaben. Paraben  juga dijual dengan  nama kosmetik yang berbeda, termasuk Germaben II dan Minyak LiquiPar. Berdasarkan  penelitian (googling sendiri ya) paraben yang paling berbahaya adalah ethylparaben.
Paraben  pada industri obat dan kosmetika sering digunakan sebagai BAHAN PENGAWET  pada campuran  losion atau  krim wajah, pelembab tubuh, sabun, sampo, pasta gigi dan deodoran.
Beralih pada jawaban selanjutnya. Berikut ini adalah efek samping yang ditimbulkan akibat penggunaan  Paraben.

1. Tingkat estrogen tinggi
Paraben dapat meningkatkan kadar estrogen dalam darah. Kadar estrogen melonjak saat paraben merembes melalui kulit. Tubuh menyerap paraben dan menganggapnya seperti estrogen, meskipun sebenarnya zat ini merupakan bahan buatan.
Tingkat estrogen tinggi berkontribusi terhadap berbagai masalah kesehatan seperti kista ovarium, kembung, serta perubahan suasana hati atau depresi.

2. Kanker payudara
Tingginya kadar estrogen selama jangka waktu  yang panjang karena pemakaian paraben, ternyata dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara.
Sebuah studi yang dilakukan oleh University of Reading menemukan bahwa paraben terkadang ditemukan pada penderita kanker payudara setelah tumor diangkat.
Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan produk yang mengandung paraben bisa meningkatkan risiko kanker payudara.

3. Kenaikan berat badan
Paraben bisa memicu kenaikan berat badan dalam jangka panjang.
Kenaikan berat  badan  ini mungkin juga disumbang oleh faktor lain, alih-alih faktor tunggal.
Sebagai contoh, paraben mungkin membuat kelenjar tiroid bermasalah  yang kemudian  mengakibatkan kenaikan berat badan.Tingkat estrogen yang tinggi akibat paraben juga bisa memicu  kenaikan berat badan.

4. Pengaruh negatif pada kesehatan reproduksi
Kesehatan reproduksi dapat secara negatif dipengaruhi oleh paraben.
Pada mamalia jantan, peningkatan  paparan  paraben dalam tubuh dapat berakibat pada penurunan  kadar  testosteron yang dapat menurunkan kemampuan reproduksi dan mengakibatkan infertilitas.
Sebagai bahan pengawet, Paraben berguna untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme dalam waktu yang  lama, sehingga masa kadaluarsa krim atau losion yang mengandung Paraben  menjadi panjang, selain  itu harga Paraben pun  terbilang murah  jadi  jangan heran kalau Paraben menjadi primadona di industri kosmetika dan obat-obat  topikal.

Melihat efek samping yang ditimbulkan oleh Paraben, maka kosmetika dan obat-obat topikal dari  Eropa dan Amerika sudah  jarang yang  menggunakan Paraben (Mungkin kand -besarrena konsumen dari negara-negara tsb telah cerdas dan kritis dalam segala hal, atau mungkin juga produsen dari negara tsb sudah lebih bertanggung jawab). Negara-negara di Asia yang gencar mempromosikan kosmetika bebas paraben adalah  Jepang dan Korea. Sebagaimana diketahui dua negara ini termasuk ketat dalam pengawasan produk bahan makanan dan kosmetika.
Bagaimana dengan negara kita? Salah seorang teman yang bekerja di BPOM mengaku bahwa BPOM saat ini sudah cukup kualahan dengan maraknya produksi kosmetika rumahan. Karena itu dibuatlah peraturan bahwa kosmetika yag beredar tidak terkecuali kosmetika dari dokter kulit dan klinik-klinik perawatan haruslah di buat di lab atau pabrik yang memenuhi standar  Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik. Meski begitu toh tetap saja ada yang melanggar, tentusaja didasarkan atas urusan kantong. Membuat kosmetika sendiri tanpa memenuhi standar tentu lebih menguntungkan. Jujur saja praktisi kesehatan di Indonesia pun masih awam dengan Paraben. Yang mereka tahu Cuma campur-campur, hasil fisiknya bagus, efek dalam waktu dekat bagus lalu terima uang. Tidak memikirkan efek samping dari zat-zat yang mereka campurkan pada kosmetika produksi mereka. Ditambah lagi dengan konsumen yang kurang educated dan cuek terhadap kesehatan dirinya. JAdilah suatu kesatuan yang saling 'menguntungkan'.
Seperti percakapan saya dengan si mba SPG di ITC Cempaka Mas sbb:
”Mba, kok mukanya putih banget?” “iya saya pake ini mba *produk kosmetik yg sdh dinyatakan terlarang oleh BPOM* ini khan mengandung merkuri?” “ngga papa lah kak, pacar saya suka siy,hehehe” (?????)
Konsumen model begini, mana melek ttg paraben.
Just info, periksalah tone kulit wajah  anda, bila warna kulit wajah anda jauh lebih terang dari punggung tangan anda, atau apabila anda berjilbab,tapi warna kulit wajah anda sama atau  bahkan lebih putih dari leher anda, maka anda patut curiga dengan kosmetika wajah anda. Pasti pada produk kosmetika tsb mengandung merkuri atau setidaknya hidrokuinon. Penggunaan hidrokuinon dibolehkan asal dengan pengawasan dokter, itupun tidak boleh untuk jangka waktu lama. Bila anda tidak memperhatikan warning ini, maka mana mungkin anda memperhatikan efek paraben, heuheu...ngga apa-apa juga siy,urusan kesehatan kan urusan anda (begitu kata produsen kosmetika).
Paraben dengan segala efek sampingnya yang merugikan tentu saja dapat digantikan oleh zat lain yang mempunyai khasiat sama tetapi lebih aman, yaitu:

1. Sodium Hydroxymethylglycinate
Substansi ini dibuat dari glisin atau asam amino yang  sering digunakan sebagai suplemen diet dan antasida perut.
Bertindak sebagai pemberi perlindungan terhadap jamur dan bakteri, sodium hydroxymethylglycinate bekerja pada setiap tingkatan pH dalam kondisi asam.
Dalam berbagai tes, sodium hydroxymethylglycinate telah menunjukkan sifat non toksik, tidak mengiritasi, serta tidak menimbulkan kerusakan DNA.
Semua faktor tersebut membuat zat ini menjadi alternatif yang aman sebagai pengganti paraben untuk pengawet kosmetik.

2. Pengawet Alami
Banyak perusahaan kosmetik sedang mendalami penggunaan pengawet alami seperti minyak esensial dan vitamin untuk menggantikan paraben.
Tidak hanya pengawet alami efektif menangkal bakteri tetapi juga sejalan dengan tema ‘kembali ke alam’ yang banyak dipromosikan oleh perusahaan kosmetik.
Beberapa vitamin dan minyak esensial, termasuk vitamin E, minyak pohon teh, dan ekstrak biji anggur, merupakan contoh beberapa bahan alami yang dapat digunakan untuk menangkal bakteri.
Minyak esensial dan vitamin bisa dipasangkan sebagai pengawet,  membuat berbagai produk menjadi  tahan lama.
Salah satu kelemahan pengawet alami bila dibandingkan dengan paraben adalah bahwa pengawet alami harus digunakan dalam konsentrasi tinggi untuk menunjukkan efek yang maksimal.
Kelemahannya, dosis tinggi pengawet alami dapat mengakibatkan  iritasi kulit.

3. Asam Organik
Asam organik semakin populer digunakan sebagai pengganti paraben untuk mengawetkan produk kosmetik.
Asam organik terdiri dari asam dan garam alami. Substansi ini merupakan agen penghambat pertumbuhan jamur yang kuat dan bisa diterapkan pada kosmetik cair seperti makeup dan produk perawatan rambut.
Sebuah studi menemukan bahwa ketika dipasangkan dengan bahan pengawet lainnya, asam-asam organik dapat secara efektif menjaga keawetan kosmetik dari bakteri.
Demikianlah semoga tulisan  ini berguna J
(Copas dari berbagai sumber)

Saturday, July 7, 2012

Cerita curhat untuk yang sudah menikah "Kisah-kisah untuk kita"

Awal 2008

Aku memang termasuk pengajar baru (saat itu belum satu tahun aku mengajar di bimbingan belajar),tetapi banyak pelajaran yang sudah aku ambil dari tempat ini. Pengalaman berdiri di depan kelas, dimana hampir setiap anak berbicara sendiri dan berkejar-kejaran. Pengalaman dicaci maki oleh seorang murid lewat angket, pengalaman diciumi tangannya (bukankah sebelumnya cuma anakku yang sudi mencium tanganku?) dan lebih banyak lagi pengalaman yang indah-indah yang tidak cukup untuk diuraiakan.
Aku tidak tahu mengapa dalam sebulan terakhir ini perilaku Genta (sebut saja begitu) salah seorang muridku, kelas 7 SMP, menjadi berubah 100 derajad (tidak sampai seratus delapan puluh derajat lho). Genta yang aku kenal adalah anak yang baik, cerdas, sopan, jenaka dan penurut. Biasanya, saat aku mengajar, maka genta akan mendengarkanku dengan antusias, dan saat aku berikan soal latihan, ia akan dengan senang hati mengerjakannya.

Tapi itu dulu,kini, sebulan terakhir, perilaku Genta benar-benar menguji kesabaranku. Ada saja perilakunya yang menyedot perhatianku dan teman-temannya. Seperti saat ini, saat aku sedang serius mengajar, dia yang datang terlambat, tiba-tiba saja dia bernyanyi sekeras-kerasnya, seolah menantangku, bukan itu saja, saat yang seharusnya serius pun dia dengan sengaja membuat kegaduhan, sehingga konsentrasi kami menjadi hilang. Menurut teman-temannya bukan di sini saja Genta berlaku demikian, tapi di sekolah juga seperti itu. Ah aneh sekali.

Saat istirahat, aku dekati Genta, khawatir ada perlakuan atau kata-kataku yang pernah menyinggungnya, aku pun minta maaf terlebih dahulu pada Genta, tapi bukannya memafkan aku, Genta malah menangis terisak-isak dihadapanku. "Kakak tidak pernah salah pada saya, kakak baik, saya senang kakak. Saya hanya kecewa pada orangtua saya. Mereka akan divorce kak. Padahal selama ini saya belajar.. belajar dengan rajin, berusaha jadi anak pintar, seperti yang mama papa ingin (Genta juara di SMPN 30,SMP paling fave d jakut saat ini). Tapi kenapa mereka bercerai? Saya bingung, saya akan tinggal dimana nanti? Apakaah orangtua saya akan tetap sayang pada saya? Bagaimana nanti bila mereka menikah lagi?" Sambil sesenggukan Genta mencurahkan isi hatinya. Aku terpana, aku tidak menyangka Genta akan menjawab demikian."Ah Genta, belajarlah untuk Allah dan untuk masa depan kamu, bukan untuk yang lain, karena suatu saat nanti kamu toh akan hidup mandiri, tidak bergantung pada orang lain. Tentu saja orang tua kamu sayang pada kamu. Hanya saja mereka belum dapat menjelaskan itu sekarang. Kamu sabar ya..Allah akan bersama orang yang sabar" kataku beberapa saat kemudian, setelah aku berhasil menguasai hatiku.
Beberapa minggu setelah peristiwa itu, aku tak pernah lagi melihat Genta. Mudah-mudahan dia baik-baik saja.

Maret 2008

Tidak seperti biasa suasana di sekolah anakku menjadi tegang hari ini. Bapak dan Ibu guru berkumpul di kelas, kasak-kusuk, yang aku tidak tahu persis bunyinya.
"Bu Nissya, ibunya Theana menelpon kami tadi. Bu Nissya baru bercerai dengan suaminya, dia minta agar Theana 'diamankan', kami tidak boleh memberikan Theana pada Bapaknya, yang mungkin akan menjemputnya nanti. Theana cuma boleh sama ibunya. Ah kami jadi bingung, masa bapaknya sendiri tidak boleh menjemput". Kata salah seorang ibu guru setelah aku berusaha minta penjelasan darinya. Kasihan Theana, bila Bapak dan Ibu Guru saja bingung, apalagi Theana.

Mei 2008

Bani memang anak yang suka membuat onar. Hampir semua pengajar lokasi kami tahu itu. Baru kelas 9 SMP saja catatan buruknya sudah segunung. Kali ini Bani diintrogasi lagi oleh pihak Bimbel. Tidak seperti kenakalannya yang terdahulu, kesalahan Bani kali ini dianggap sangat fatal. Bagaimana tidak kesal, tembok kelasnya yang baru saja di cat, ia coret-coret kembali dengan kata-kata kasar. Semua kesal dengan Bani. Semua tidak habis pikir. Tapi perasaanku datar saja kepadanya. Aku mengamati Bani dengan seksama. Seperti ada yang aneh dengan anak ini. Tiba saatnya diintrogasi, Bani menangis sambil mengepalkan tangannya. "Maafkan saya, Pak. Saya kesal dengan orangtua saya, mereka sedang dalam proses perceraian. Saya benci mereka. saya sedih dengan ini semua, apalgi bila melihat adik-adik saya, tapi saya tidak tahu harus berbuat apa untuk mereka. Papa dan mama egois!" Kata Bani penuh emosi, setelah beberapa saat terdiam. YA, sekarang aku tahu jawabannya. Aku hanya kasihan pada dia.

Juli 2008

"Assalamu 'alaikum, Bu" Suara Pemilik Sarana Apotekku menyapaku lewat telpon. Ada apa pagi-pagi begini beliau menelpon. Pasti ada hal penting, yang lebih penting dari semacam keharusan membuat NPWP begitu(karena wktu disuruh membuat NPWP hanya lewat SMS saja), nah sekarang apalagi,pikirku."Wa alaikum salam, Pak, ada apa ya?"Kataku to the point."Kemaren ada kasus, Bu. Ada anak remaja melakukan percobaan bunuh diri pakai obat-obatan yang dia beli dari apotek kita. Sebenarnya obatnya tidak bahaya kok Bu, hanya obat-obat keras yang sudah ada izin edarnya(sambil menyebut merk dagang) saja. Tapi dia sengaja meminumnya dalam jumlah yang besar. Kemaren Polisi ingin bertemu Ibu, tapi karena Ibu tidak di tempat, jadi ke saya. Alhamdulillah, masalah sudah selesai. Ibu tidak usah khawatir. Polisi sudah paham kok". Aku sedikit kaget dibuatnya, lalu kemudian "Memangnya ada apa, Pak, kenapa anak itu mau bunuh diri?". aku dibuat penasaran. "Karena orangtuanya baru bercerai,Bu, dan entah masalah apalagi,mungkin permasalahn remajalah". Hah,lagi-lagi bercerai.

Agustus 2008

Karina adalah teman dekatku, beberapa tahun terakhir ini, kami memamng sangat akrab. Aku menganguminya karena dia cantik, mandiri, ambisius, pintar dan berkarakter. Dia tidak ragu untuk melawan arus. Sementara mungkin baginya aku cuma seorang good listener. Jujur saja, hidupku memang terwarnai oleh kehadiran Karina. Bekerja di perusahaan multinasional yang ternama membuat dia semakin bersinar, apalagi sesekali dia ikut workshop ke luar negeri, membuat aku betah berlama-lama mendengar ceritanya. Tapi cerita Karina kali ini cukup menohokku.
"Kami sedang mengurus perceraian, mudah-mudahan akhir bulan ini kelar, aku sudah capek" Katanya santai, di siang yang sangat panas di suatu restoran cepat saji.
Aku diam. Bahkan orang secantik Karina dan seganteng Ardi, ditambah dengan kelucuan Kayla yang baru genap 6 bulan. Tak menggoyahkan mereka untuk bercerai. Apalagi yang kurang? Karir Karina tergolong sangat mantap. Belum genap 30 tahun, ia sudah menjadi manajer di tempatnya bekerja (maklum, lulus s-1 cumlaude dari sebuah PTN dalam waktu 3,5 tahun,langsung dilanjutkan dengan kuliah s-2) dan beberapa kali ia diutus ke luar negeri. Sedangkan Ardi? ah, dia apalagi...
Rumah besar dan tingkat di pusat kota Jakarta serta dua buah mobil siap mengantar mereka bekerja. Tetap saja tidak membuat pasangan ini puas. Bila aku terkagum-kagum dengan semua yang dia punya, karina hanya berkata santai "Hey,it's just a little part of my goal"
Karina dan Ardi, selalu saja ingin mencapai puncak. Tapi, apakah si kecil Kayla,anak mereka bangga dengan semua itu??
Ah, Karina&Ardi, tidakkah kalian pandangi beningnya mata Kayla, lalu coba bertanya padanya apa keinginannya pada orangtuanya?

Awal Oktober 2008

Tidak biasanya Lisa, teman kerjaku di bimbel, datang dengan wajah lusuh. Padahal biasanya Lisa termasuk ibu muda yang periang. "aku sedih mbak dengan anak muridku di SMP". Lisa temanku ini adalah seorang sarjana psikologi lulusan UGM yang juga mengajar di SMP negri."Dia akan dikeluarkan dari sekolah, karena akan mencuri uang temanku,guru BP juga"Kata lisa sambil sesekali meneguk air putih di hadapannya. Mungkin mencoba menenangkan diri. "Dia baru pertama kali mencuri?" Tanyaku..."Tidak,ini sudah ketiga kalinya" "ya sudah, apa masalahnya?Biar saja ini jadi pelajarannya, masa mencuri kok berkali-kali"Kataku enteng.
"Tapi kasus yang lain belum ada bukti dan saksinya mbak, hanya perkiraan saja, dengan tertuduh paling kuat dia,baru kasus yang ini dia benar-benar tertangkap tangan. Masalahnya dia itu anak tidak mampu mbak,ibunya cuma bekerja sebagai petugas administrasi kantor yang dibayar perhari, dia bersama adiknya hidup sangat pas-pasan,bahkan kalau sudah tidak punya uang untuk transport ke sekolah,ya mereka tidak sekolah, mereka juga cuma makan dua kali sehari. Apalagi muridku ini sudah kelas sembilan mba, jadi beberapa bulan lagi akan UAN. Kalau dia dikeluarkan,bagaimana kelanjutan sekolahnya nanti?"Lisa menerawang jauh..
"Lis,kemana Bapaknya murid kamu itu? sudah meninggal?"Selidikku,karena dalam cerita Lisa yang sangat panjang dan sangat lebar, tidak terselip sedikit pun kata 'bapaknya'. "Ya itu lah mbak,bapaknya pelaut, pergi meninggalkan ibunya dan anak-anaknya, sampai sekarang mereka tidak pernah lagi di biayai Bapaknya, untunglah ibunya sedikit-sedikit bisa mencari uang...yaaah walau pun pas-pas an banget" "Hmmmmmh' Kok aku jadi ikut sedih ya???

Akhir Oktober 2008

Seperti biasa, aku menyempatkan diri untuk datang ke sekolah anakku, minimal dua kali dalam seminggu, untuk melihat kondisinya di sekolah, sharing tentang perkembangan dan hambatannya selama sebulan ini pada Bapak dan Ibu gurunya di sekolah. Belum sampai di kantor Ibu kepala sekolah, mataku tertumbuk pada loker milik salah seorang teman anakku, sebut saja Kenny. Hari ini loker Kenny tidak terkunci, pintunya sedikit terbuka. Tumben hari ini Kenny tidak datang pikirku. Kenny adalah anak yang sangat rajin pergi ke sekolah, sifatnya riang, sabar, rajin, penyayang dan sedikit mudah diatur. Entah kenapa, hari itu aku sangat penasaran dengan loker Kenny. Pada pintu loker itu banyak ditempeli stiker mobil, khas simbol anak laki-laki. Selain stiker, ada juga tulisan-tulisan kecil berbagai warna dan ukuran yang isinya tentang Kenny... Kenny... dan Kenny memperlihatkan bahwa Kenny begitu disayangi oleh ayah dan ibunya. Aku memandangnya dengan bahagia. Tiba-tiba diantara tulisan tsb, terselip kata "Selamat jalan Kenny, kami selalu sayang kamu". Dahiku berkerut, aku lalu bergegas ke ruang kepala sekolah. Ada apa dengan Kenny?
"Kenny anak yang baik. Perkembangannya maju pesat di sini".Kata kepala sekolah, yang juga Aku amini. Kenny memang terlihat betah dan cukup populer di TB/TK ini.
"Tapi orangtuanya dalam proses perceraian, Kenny sekarang ikut mamanya di kota lain. Beberapa bulan menjelang kepindahannya, perkembangan Kenny menurun, melambat. Saya tidak tahu kenapa, mungkin Kenny sedih dan bingung. Saya tidak tahu pasti. Tapi dimana pun Kenny berada sekarang, semoga ia bahagia". Percakapan mengenai Kenny berakhir, tapi senyum Kenny, kenangan tentang Kenny, dan apa yang terjadi pada Kenny, telah membekas dalam ingatanku. Ya, selamat jalan Kenny, kami selalu sayang kamu.

Tentang Kenny,aku menjadi sangat prihatin dibuatnya. Apalagi jika aku membayangkan Kenny. Ah, anak sekecil itu (Bukankah dia seumur anakku?) tetapi harus menanggung cobaan yang sedemikian besar. Terpisah dari mama atau papa atau adiknya (bila pengasuhannya terbagi dua) tentu saja itu bukan sesuatu yang indah dimatanya bukan?

Februari 2009

Sore yang cerah... "Bu,ada orangtua murid yang ingin bertemu, ditunggu di ruang staf ya bu"kata staf,setelah aku usai mengajar. Aku menuju tempat tsb dengan hati bertanya-tanya..."Assalamualaikum,Bu..ini guru matematikanya Fadhil(sebut saja begitu) ya?" sesosok perempuan muda dan cantik dengan ramah menyapaku. Aku menjawab salamnya sambil mengagumi wajahnya dan tentu saja masih bertanya-tanya dalam hati. "Begini,Bu. Saya tidak tahu,kenapa ya Fadhil begitu sulit belajar dan konsentrasi. Semua nilainya dari dulu sama saja. Di rumah juga kerjanya hanya maiiiin terus. RAsanya tidak ada kemajuan sama sekali..padahal dia sudah saya awaasi sekolahnya,sudah saya leskan dimana-mana. Saya juga mendampingi dia belajar setiap malam. Rasanya saya cape , Bu. saya sendirian mengasuh anak, mencari uang dan anak saya.. (perempuan itu menghirup nafas yang dalam)...anak saya tidak mau mengerti. Padahal saya selalu menasehati dia,bahkan sampai menangis...tapi tetap saja dia seperti itu. Saya mohon ya Bu,agar dia dinasehati.Ibukan pengajar sini yang paling banyak mengajar Fadhil kan? FAdhil juga sering cerita (jam Matematika yang paling banyak dibandingkan dengan jam pelajaran lain). Saya sedih Bu,saya ingin kelak dia 'jadi' orang meskipun saat ini saya harus mengasuh dia sendirian dan bapaknya...bla bla bla...(kali ini air matanya deras bercucuran)"
Ya,Fadhil,menjadi terlalu cuek dan seperti haus perhatian sejak ayahnya tidak pernah lagi pulang ke rumah (baca:bercerai). Kasihan.

 Maret 2009

Hari ini aku memang sedang perang dingin dengan suamiku. Masalah kecil saja sebenarnya, tapi malas saja untuk berdamai, masa berkali-kali harus aku dulu yang mengibarkan bendera putih, tanda menyerah. Suamiku memang orang yang paling betah untuk menjaga gengsinya mengibarkan bendera putih. Tapi tidak tahu mengapa, aku jadi kangen sekali dengan dia kali ini. Aku tidak mau hubungan dengan suamiku memburuk seperti Karina dengan Ardi atau orangtua Genta, Bani, Theana, Kenny, Fadhil dll. Aku sayang mereka. Aku sayang suami dan anakku. Jadi, tidak apalah sedikit meredam keegoisanku untuk mereka.
Tiba di rumah, ternyata suamiku sudah ada. "Ayah sudah lama sampai?" Kataku membuka percakapan. Suami hanya mesem-meseem saja. Mungkin dia pikir, alhamdulillah, akhirnya aku ditegur juga. "Kok tumben,ayah sudah ada sebelum aku pulang. Bagaimana tadi operasinya? Hari ini ada operasi apa saja? Berarti operasinya cuma sebentar dong"Berondongku. "Iya,operasinya cuma sebentar,kan THT,sebentar. Lagipula, memang tidak boleh ya kalau aku kangen kamu,hehehe"(bagi suamiku,untuk bisa berkata demikian dibutuhkan perjuangan yang keras,jadi tentu saja kalimat itu bikin aku melayang).
Wah, aku jadi malu. Ternyata suamiku punya perasaan yang sama hari ini. Aku raih tangan suamiku "Yah, bunda sedih deh, kemaren-kemaren tidaK bisa ngobrol sama ayah. Ayah mau berjanji untuk aku ngga?" Tanyaku tiba-tiba.
Yang cuma dijawab dengan anggukan oleh suamiku.
"Ayah mau berjanji padaku, bahwa kita tidak akan bercerai?" Suamiku terdiam, dari pandangannya tampak sekali bahwa ia sedang bertanya-tanya dalam hati.
Tapi akhirnya dia menjawab sambil tersenyum "Insya Allah".
Ya, Insya Allah. Manusia kan cuma bisa berencana.Keputusan adalah milik-Nya. Semoga Allah benar-benar melanggengkan kami, di dunia dan akherat...Amiin.

Diilhami dari cerita yang sebenarnya

Untuk teman-teman yang sudah menikah. Berusahalah untuk mempertahankan pernikahan. Sedih, senang ya bersama-sama. Suami dan istri saling mendukung, setiap pasangan kita pasti punya kekurangan, sebagaimana kita juga pasti memiliki banyak kekurangan di mata pasangan kita. TApi jangan pernah berniat mencari 'yang lain', karena belum tentu 'yang lain' akan lebih baik dari pasangan kita saat ini. Semoga kita termasuk yang dilanggengkan Allah.... Amiin

Saturday, May 2, 2009