Mengapa
harus membahas Paraben? Apa sih Paraben itu? Digunakan sebagai apa
sajakah Paraben itu? Mengapa kita harus menghindari Paraben? Apa bahaya
Paraben bagi tubuh? Mengapa Paraben tetap digunakan? Apa saja zat
pengganti Paraben yang efeknya jauh lebih aman?
Baiklah, mari kita jawab satu-satu pertanyaan diatas.
Note
ini dibuat atas keprihatinan mendalam pada kosmetik produksi Indonesia.
Sejujurnya saya pernah kecewa sekali dengan salah satu produk kosmetika
saya yang ternyata mengandung merkuri. Efeknya tidak terlalu memutihkan
seperti tembok yang disemprot dengan cat Dulux, tapi kosmetik tsb telah
cukup memperindah wajah saya dengan menghilangkan komedo dan bintik
hitam saya serta membuat wajah saya tampak lebih segar. Maklum bekerja
di kawasan yg penuh dgn polutan telah banyak menyumbangkan penampakan
negatif di wajah saya. Yang membuat saya semakin kesal adalah bahwa
krim tsb mempromosikan diri sebagai krim herba yg aman dan bebas efek
samping (bodohnya saya, mana ada produk yg bebas efek samping). Setelah
kecewa dengan krim tsb saya pun berkelana mencari krim-krim perawatan
wajah yang jauh lebih aman dan cocok di kulit. Termasuk suami saya pun
ikut repot menjadi tim penyeleksi. Terimakasih aysay :)
Ternyata
produk perawatan wajah dan tubuh terbilang aman bukan hanya karena
tidak mengandung merkuri dan hidrokuinon. Tapi yang selama ini luput
dari sebagian besar pemberitaan adalah PARABEN. Padahal boleh dibilang
lebih dari 70% produk kosmetika Indonesia mengandung Paraben. Paraben
juga terdapat pada obat-obat topikal (obat luar) tertentu. Bahkan pada
brand-brand ternama ternyata juga mengandung Paraben (saya juga kaget)
juga pada produk kosmetika yang melabelkan dirinya kosmetika herba dan
bebas efek samping ternyata juga mengandung Paraben.
Bila
kosmetika teman-teman tidak mencantumkan kata paraben, belum tentu
kosmetik tsb benar-benar tidak mengandung Paraben. Karena sebagian
produsen memang enggan mencantumkan zat tambahan pada produk mereka.
Untuk
informasi saja, penggunaan Paraben di Indonesia tidak dilarang. Jadi
kalau teman-teman mengalami kanker? Itu urusan anda. Kita sangat
mengenal karakter bangsa ini. Bagi produsennya buat apa mikirin efek
samping, yang pentingkan murah dan menguntungkan. Konsumennya pun
sebelas dua belas..Ngapain mikir efek samping selama produk kosmetik itu
membuatnya cantik. Who care?
Efek samping Paraben dianggap
terlalu remeh temeh dibandingkan merkuri dan hidrokuinon. Padahal bila
Paraben terakumulasi dalam tubuh secara terus menerus. Apa yang
terjadi 10-20 tahun lagi? Ya,bisa disimak dari tulisan saya ini.
Paraben,
secara kimia merupakan esters dari p-hydroxybenzoic acid. Paraben
terdiri dari tiga jenis, yaitu; methylparaben, butylparaben,
ethylparaben, benzylparaben, isobutylparaben dan propylparaben. Paraben
juga dijual dengan nama kosmetik yang berbeda, termasuk Germaben II
dan Minyak LiquiPar. Berdasarkan penelitian (googling sendiri ya)
paraben yang paling berbahaya adalah ethylparaben.
Paraben pada
industri obat dan kosmetika sering digunakan sebagai BAHAN PENGAWET
pada campuran losion atau krim wajah, pelembab tubuh, sabun, sampo,
pasta gigi dan deodoran.
Beralih pada jawaban selanjutnya. Berikut ini adalah efek samping yang ditimbulkan akibat penggunaan Paraben.
1. Tingkat estrogen tinggi
Paraben
dapat meningkatkan kadar estrogen dalam darah. Kadar estrogen melonjak
saat paraben merembes melalui kulit. Tubuh menyerap paraben dan
menganggapnya seperti estrogen, meskipun sebenarnya zat ini merupakan
bahan buatan.
Tingkat estrogen tinggi berkontribusi terhadap
berbagai masalah kesehatan seperti kista ovarium, kembung, serta
perubahan suasana hati atau depresi.
2. Kanker payudara
Tingginya
kadar estrogen selama jangka waktu yang panjang karena pemakaian
paraben, ternyata dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara.
Sebuah
studi yang dilakukan oleh University of Reading menemukan bahwa paraben
terkadang ditemukan pada penderita kanker payudara setelah tumor
diangkat.
Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan produk yang mengandung paraben bisa meningkatkan risiko kanker payudara.
3. Kenaikan berat badan
Paraben bisa memicu kenaikan berat badan dalam jangka panjang.
Kenaikan berat badan ini mungkin juga disumbang oleh faktor lain, alih-alih faktor tunggal.
Sebagai
contoh, paraben mungkin membuat kelenjar tiroid bermasalah yang
kemudian mengakibatkan kenaikan berat badan.Tingkat estrogen yang
tinggi akibat paraben juga bisa memicu kenaikan berat badan.
4. Pengaruh negatif pada kesehatan reproduksi
Kesehatan reproduksi dapat secara negatif dipengaruhi oleh paraben.
Pada
mamalia jantan, peningkatan paparan paraben dalam tubuh dapat
berakibat pada penurunan kadar testosteron yang dapat menurunkan
kemampuan reproduksi dan mengakibatkan infertilitas.
Sebagai bahan
pengawet, Paraben berguna untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme
dalam waktu yang lama, sehingga masa kadaluarsa krim atau losion yang
mengandung Paraben menjadi panjang, selain itu harga Paraben pun
terbilang murah jadi jangan heran kalau Paraben menjadi primadona di
industri kosmetika dan obat-obat topikal.
Melihat efek
samping yang ditimbulkan oleh Paraben, maka kosmetika dan obat-obat
topikal dari Eropa dan Amerika sudah jarang yang menggunakan Paraben
(Mungkin kand -besarrena konsumen dari negara-negara tsb telah cerdas
dan kritis dalam segala hal, atau mungkin juga produsen dari negara tsb
sudah lebih bertanggung jawab). Negara-negara di Asia yang gencar
mempromosikan kosmetika bebas paraben adalah Jepang dan Korea.
Sebagaimana diketahui dua negara ini termasuk ketat dalam pengawasan
produk bahan makanan dan kosmetika.
Bagaimana dengan negara
kita? Salah seorang teman yang bekerja di BPOM mengaku bahwa BPOM saat
ini sudah cukup kualahan dengan maraknya produksi kosmetika rumahan.
Karena itu dibuatlah peraturan bahwa kosmetika yag beredar tidak
terkecuali kosmetika dari dokter kulit dan klinik-klinik perawatan
haruslah di buat di lab atau pabrik yang memenuhi standar Cara
Pembuatan Kosmetika yang Baik. Meski begitu toh tetap saja ada yang
melanggar, tentusaja didasarkan atas urusan kantong. Membuat kosmetika
sendiri tanpa memenuhi standar tentu lebih menguntungkan. Jujur saja
praktisi kesehatan di Indonesia pun masih awam dengan Paraben. Yang
mereka tahu Cuma campur-campur, hasil fisiknya bagus, efek dalam waktu
dekat bagus lalu terima uang. Tidak memikirkan efek samping dari zat-zat
yang mereka campurkan pada kosmetika produksi mereka. Ditambah lagi
dengan konsumen yang kurang educated dan cuek terhadap kesehatan
dirinya. JAdilah suatu kesatuan yang saling 'menguntungkan'.
Seperti percakapan saya dengan si mba SPG di ITC Cempaka Mas sbb:
”Mba,
kok mukanya putih banget?” “iya saya pake ini mba *produk kosmetik yg
sdh dinyatakan terlarang oleh BPOM* ini khan mengandung merkuri?” “ngga
papa lah kak, pacar saya suka siy,hehehe” (?????)
Konsumen model begini, mana melek ttg paraben.
Just
info, periksalah tone kulit wajah anda, bila warna kulit wajah anda
jauh lebih terang dari punggung tangan anda, atau apabila anda
berjilbab,tapi warna kulit wajah anda sama atau bahkan lebih putih dari
leher anda, maka anda patut curiga dengan kosmetika wajah anda. Pasti
pada produk kosmetika tsb mengandung merkuri atau setidaknya
hidrokuinon. Penggunaan hidrokuinon dibolehkan asal dengan pengawasan
dokter, itupun tidak boleh untuk jangka waktu lama. Bila anda tidak
memperhatikan warning ini, maka mana mungkin anda memperhatikan efek
paraben, heuheu...ngga apa-apa juga siy,urusan kesehatan kan urusan anda
(begitu kata produsen kosmetika).
Paraben dengan segala efek
sampingnya yang merugikan tentu saja dapat digantikan oleh zat lain yang
mempunyai khasiat sama tetapi lebih aman, yaitu:
1. Sodium Hydroxymethylglycinate
Substansi ini dibuat dari glisin atau asam amino yang sering digunakan sebagai suplemen diet dan antasida perut.
Bertindak
sebagai pemberi perlindungan terhadap jamur dan bakteri, sodium
hydroxymethylglycinate bekerja pada setiap tingkatan pH dalam kondisi
asam.
Dalam berbagai tes, sodium hydroxymethylglycinate telah
menunjukkan sifat non toksik, tidak mengiritasi, serta tidak menimbulkan
kerusakan DNA.
Semua faktor tersebut membuat zat ini menjadi alternatif yang aman sebagai pengganti paraben untuk pengawet kosmetik.
2. Pengawet Alami
Banyak
perusahaan kosmetik sedang mendalami penggunaan pengawet alami seperti
minyak esensial dan vitamin untuk menggantikan paraben.
Tidak
hanya pengawet alami efektif menangkal bakteri tetapi juga sejalan
dengan tema ‘kembali ke alam’ yang banyak dipromosikan oleh perusahaan
kosmetik.
Beberapa vitamin dan minyak esensial, termasuk vitamin
E, minyak pohon teh, dan ekstrak biji anggur, merupakan contoh beberapa
bahan alami yang dapat digunakan untuk menangkal bakteri.
Minyak esensial dan vitamin bisa dipasangkan sebagai pengawet, membuat berbagai produk menjadi tahan lama.
Salah
satu kelemahan pengawet alami bila dibandingkan dengan paraben adalah
bahwa pengawet alami harus digunakan dalam konsentrasi tinggi untuk
menunjukkan efek yang maksimal.
Kelemahannya, dosis tinggi pengawet alami dapat mengakibatkan iritasi kulit.
3. Asam Organik
Asam organik semakin populer digunakan sebagai pengganti paraben untuk mengawetkan produk kosmetik.
Asam
organik terdiri dari asam dan garam alami. Substansi ini merupakan agen
penghambat pertumbuhan jamur yang kuat dan bisa diterapkan pada
kosmetik cair seperti makeup dan produk perawatan rambut.
Sebuah
studi menemukan bahwa ketika dipasangkan dengan bahan pengawet lainnya,
asam-asam organik dapat secara efektif menjaga keawetan kosmetik dari
bakteri.
Demikianlah semoga tulisan ini berguna J
(Copas dari berbagai sumber)
Saturday, July 7, 2012
Sabtu, 17 Agustus 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
9 komentar:
bisa tolong dicantumkan sumbernya? saya butuh untuk kepentingan penelitian. terimakasih
teriamakasih banyak infonya, sangat membantu sekali...
http://www.tokoobatku.com/obat-tekanan-darah-tinggi-herbal/
Wah, membantu banget, skincare ku mengandung ethylparaben, lg bikin review nya, ternyata ethylparaben yg paling bahaya...hiks
Http://Waktuhujansore.blogspot.co.id
http://www.paulaschoice.com/expert-advice/myths/_/parabens-are-they-really-a-problem#avoid
Sebaiknya kalau mencari referensi atau bahan bacaan tentang pengetahuan cari yang postingan baru dan lihat tahun postingannya karena tiap tahun ilmu pengetahuan selalu diperbarui dgn penelitian" yg lbh akurat 😃
Skin care aku ad metylparaben nya dan baru nyadar 😭
Body lotion ku mengandung methylparaben ethylparaben butylparaben dan propylparaben 😲 itu kalau body lotion gpp kan? Atau bagaimana ya?
Krim nata***ku juga ada ethylparaben n butylparaben. Pdhl skincare merk ternama.
femaledaily.com/blog/2016/01/13/paraben-dalam-kosmetik-betulkah-berbahaya/amp/
Coba dibaca.
Posting Komentar